MAKALAH VOLI
MAKALAH
BOLA VOLY
MANFAAT
DAN PENGARUH PERMAINAN BOLA VOLY
TERHADAP
KESEHATAN
DISUSUN OLEH :
Nama
:
Kelas :
PO3C
Nim : 09133
FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
OLAHRAGA
UNIVERSITAS BINA DARMA
2010
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Selama ini telah terjadi
kecenderungan dalam memberikan makna mutu pendidikan yang hanya di kaitkan
dengan aspek kemampuan kognitif. Pandangan ini telah membawa akibat
terabaikannya aspek-aspek moral, akhlak, budi pekerti, seni, psikomotor, serta
life skill. Dengan di terbitkannya Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan akan memberikan peluang untuk menyempurnakan
kurikulum yang komprehensif dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional.
Pendidikan dasar bola voli
merupakan media untuk mendorong pertumbuhan fisik, perkembangan psikis,
keterampilan motorik, pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai-nilai
(sikap-mental-emosional-sportivitas-spiritualsosial), serta pembiasaan pola
hidup sehat yang bermuara untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan
kualitas fisik dan psikis yang seimbang.
Melihat dari perkembangan Bola
voli di dunia yang kian merebak selayak dan seyogya nya pula kita sebagai
generasi bangsa harus mengetahui beberapa olah raga yang sekarang menjadi salah
satu tumpuan Indonesia yaitu diantara sekian banyak olahraga yang diminati di
Indonesia dan Bola voli bahkan sudah mendemam ke seluruh plosok dan tidak
ketinggalan di pedesaan. Untuk itu kita harus menanamkan pada peserta didik
kita mengenai Pentingnya ilmu Bola voli serta sejarah singkat Bola Voli.
B. Tujuan
Mata Kuliah Pendidikan Jasmani, dan Kesehatan
bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :
1.
Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri
dalam upaya pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup
sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih.yaitu salah
satunya Olahraga Bola voli
2.
Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan
psikis yang lebih baik.di bidang bola
voli.
.
3.
Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak
dasar dalam Bermain Bola voli
4.
Meletakkan landasan karakter moral yang kuat
melalui internalisasi nilai-nilai yang terkandung di dalam pendidikan jasmani,
olahraga dan kesehatan, Terutama di bidang Bola
voli.
.
5.
Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin,
bertanggungjawab, kerjasama, percaya diri dan demokratis dalam Beramain Bola
voli.
.
6.
Mengembangkan keterampilan untuk menjaga
keselamatan diri sendiri, orang lain dan lingkungan.
C. Manfaat
Semoga
makalah ini sangat bermanfaat bagi para pembaca sekalian dan dapat dipergunakan
sebagai bahan acuan dalam memberi pengajaran kepada para peserta didik
sekaligus dapat membangun Indonesia yang tangguh dibidang ke Olahragaan
terutama dibidang olahraga Bola voli
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A. PENGARUH TERHADAP KESEHATAN
Permainan bola
voli merupakan salah satu cabang olahraga
yang digemari oleh semua lapisan masyarakat di Indonesia, mulai
dari anak-anak, remaja, dewasa sampai tingkat manula. Olahraga Bola
Voli tidak sebatas dilakukan di klub-klub
pelatihan bola voli saja, tetapi di masyarakatpun sering kita
jumpai mereka melakukan olahraga tersebut walau hanya sekedar untuk
mengisi waktu luang. Olahraga bola voli ini relatif kompleks,
namun bukan merupakan suatu kesulitan. Ada beberapa teknik dasar yang harus
dikuasai; teknik dasar tersebut seperti passing, servis, block, dan smash.
Teknik dasar dalam permainan bola voli harus dikuasai oleh setiap pemaen.
Teknik dasar harus dilatih dan dibina melalui sebuah proses yang dinamakan
“latihan”, Salah satu teknik dasar yang sering digunakan dalam permainan bola
voli adalah gerakan spike.
Perkembangan olahraga bola
voli dari tahun ke tahun mengalami kemajuan, untuk itu diperlukan adanya
usaha-usaha untuk meningkatkan kemampuan teknik dasar. Perkembangan olahraga
bola voli yang begitu pesat di Indonesia menunjukan bahwa olahraga ini begitu
dikenal oleh masyarakat Indonesia.
Club Bola Voli banyak menyebar
di kecamatan Rancah, di Kecamatan Rancah banyak menyebar club pelatihan
bola voli, baik di sekolah-sekolah maupun di perkampungan, awalnya mereka
melakukan olahraga bola voli hanya sekedar untuk kesehatan dan bermain-main
saja tetapi sekarang olahraga bola voli dijadikan sebagai alat untuk memperoleh
suatu prestasi.
Permainan bola voli selalu
dilakukan setiap sore di kampung-kampung, bahkan pertandingan bola voli di
kalangan masyarakat khususnya daerah Rancah selalu saja tiap ada yang hajatan
mereka selalu menyelenggarakan kejuaraan bola voli. Permainan bola voli
adalah permainan yang terpopuler di kalangan masyarakat Rancah.
Permainan bola voli selain di
kalangan masyarakat, kini di sekolah pun sedang semarak dan di galakkannya.
Permainan bola voli kini dijadikan aset untuk prestasi. SMK Negeri 1 Rancah
adalah sekolah unggulan bola voli khususnya tim putri, dalam pencapaian
prestasi tersebut kini diadakan kegiatan ektrakurikuler. Permainan bola
voli kini bukan dijadikan kegiatan untuk rekreasi lagi, tetapi dijadikan suatu ajang
prestasi kebanggaan, hal ini sesuai dengan yang dikatakan Suharno (1992 : 10) :
“Ciri-ciri permainan bola voli abad ke-20 ini tidak hanya merupakan olahraga
yang bersifat rekreasi sekedar untuk meningkatkan kesegaran jasmani saja,
melainkan telah menuntut kualitas prestasi yang setinggi-tingginya”.
Tuntutan prestasi
tersebut otomatis membawa dampak terhadap persaingan dalam
olahraga bola voli itu sendiri. Prestasi
tidak dapat dicapai dengan begitu saja tanpa
adanya suatu proses. Proses tersebut diberi nama
latihan. Untuk pengertian latihan itu sendiri Harsono, (1988
: 101) yang mengistilahkan dengan training menjelaskan bahwa : “Training
adalah proses yang sistematis dari berlatih atau bekerja, yang
dilakukan secara berulang-ulang dengan kian hari kian menambah
jumlah beban latihan atau pekerjaannya”.
Seorang guru penjas harus
dapat mempersiapkan
atlet pelajarnya untuk menghadapi persaingan yang sangat ketat,
dan sebagai atlet harus dapat mengikuti program latihan yang diberikan
pelatihnya dengan baik serta penuh semangat. Salah satu yang
perlu diperhatikan dalam melaksanakan latihan adalah
tentang prinsip-prinsip latihan itu sendiri
karena dengan penerapan prinsip-prinsip latihan
inilah seorang atlet akan lebih cepat dalam
meningkatkan prestasinya, seperti yang
diungkapkan Harsono (1988: 102) bahwa :
Dengan mengetahui tentang
prinsip-prinsip training tersebut atlet akan dapat lebih
cepat meningkatkan prestasinya oleh karena lebih memperkuat keyakinannya
akan tujuan-tujuan sebenarnya dari tugas-tugas
serta latihan-latihannya.
Latihan harus
memperhatikan kepada beberapa aspek seperti
aspek teknik, fisik, taktik, dan mental. Seorang
atlet atau pelatih tidak bisa
hanya memfokuskan pada salah satu aspek
latihan saja, karena tanpa dukungan dari aspek-aspek
yang lainnya peningkatan prestasi
tidak mungkin akan tercapai, sehingga
keempat aspek itu harus berjalan
bersamaan dan dilatih
secara seksama.
Latihan fisik merupakan aspek
latihan yang perlu diperhatikan, karena dengan dukungan dari kondisi fisik
penampilan seorang atlet akan lebih baik. Penampilan seorang atlet dapat berupa
penampilan dalam mengkoordinasikan teknik gerak tertentu misalnya teknik spike,
block, passing, dan service, pada permainan olahraga bola
voli.
Teknik spike misalnya
memerlukan suatu kemampuan fisik yang baik, salah satu yang paling diperlukan
adalah power tungkai. Power tungkai perlu dilatih semaksimal
mungkin sehingga memberikan kontribusi yang maksimal terhadap kemampuan teknik spike,
juga selain dari power tungkai hasil spike mesti di dukung
oleh fleksibilitas dan tinggi badan atlet.
Guru Penjas sebagai seorang
figur central harus menjadi panutan, membantu dalam proses pencapaian
suatu prestasi. Melalui ilmunya diharapkan dapat memberikan program latihan
yang baik. Seorang pelatih harus dapat menyusun program latihan, memilih dan
menerapkan metode latihan dengan benar dan tepat, serta menerapan variasi latihan
dan menerapan ilmu-ilmu lainnya yang bersifat terapan. Rusli Lutan, dkk. (1991
: 26) mengungkapkan bahwa : “Ilmu pelatihan memusatkan pada berbagai aspek
seperti perencanaan latihan; pengaturan beban, metode latihan, dan topik
lainnya yang bersifat terapan”.
Power tungkai, fleksibilitas,
dan tinggi badan merupakan faktor sangat penting untuk tercapainya hasil spike
pada permainan bola voli karena semua itu mempunyai peranan yang sama penting.
Sekarang ini di SMK Negeri 1 Rancah sedang digalakkan latihan
ektrakurikuler bola voli, khususnya atlet boal voli putri, dengan digalakkannya
latihan, maka akan timbul kemampuan dan karakteristik dari tiap-tiap atlet.
Kemampuan dan teknik yang dimiliki tiap atlet pasti akan berpengaruh pada
permainan bola voli. Teknik tersebut diantaranya service, passing,
spike, dan blok. Teknik yang sering digunakan dalam permainan bola voli
adalah gerakan spike. Teknik melakukan spike harus dilakukan
dengan konsep gerakan yang berkesinambungan dalam segi power tungkai, fleksibilitas
punggung dan tinggi badan.
B. SEJARAH
BOLA VOLI
Sejarah
Perkembangan Bola Voli di Indonesia
Indonesia mengenal permainan bola
voli sejak tahun 1982 pada zaman penjajahan Belanda.Guru-guru pendidikan
jasmani didatangkan dari Negeri Belanda untuk mengembangkan olahraga umumnya
dan bola voli khususnya.Di samping guru-guru pendidikan jasmani, tentara
Belanda banyak andilnya dalam pengembangan permainan bola voli di Indonesia,
terutama dengan bermain di asrama-asrama, dilapangan terbuka dan mengadakan
pertandingan antar kompeni-kompeni Belandasendiri.
Permainan bola voli di Indonesia sangat pesat di seluruh lapisan
mayarakat, sehingga timbul klub-klub di kota
besar di seluruh Indonesia .
Dengan dasar itulah maka pada tanggal 22 januari 1955 PBVSI (persatuan bola
voli seluruh indonesia )
didirikan di Jakarta
bersamaan dengan kejuaraan nasional yang pertama.
PBVSI sejak itu aktif
mengembangkan kegiatan-kegiatan baik ke dalm maupun ke luar negeri sampai
sekarang. Perkembangan permainan bola voli sangat menonjol saat menjelang Asian
Games IV 1962 dan Ganefo I 1963 di Jakarta ,
baik untuk pria maupun untukwanitanya.
Pertandingan bola voli masuk acara resmi dalam
PON II 1951 di Jakarta
dan POM I di Yogyakarta tahun 1951. setelah tahun 1962 perkembangan bnola voli
seperti jamur tumbuh di musim hujan banyaknya klub-klub bola voli di seluruh
pelosok tanah air.Hal ini terbukti pula dengan data-data peserta pertandingan
dalam kejuaran nasional.
PON dan pesta-pesta olahraga lain,
di mana angka menunjukkan peningkatan jumlahnya. Boleh dikatakan sampai saat
ini permainan bola voli di Indonesia
menduduki tempat ketiga setelah sepak bola dan bulu tangkis.Untuk pertama
kalinya dalam sejarah perbolavolian Indonesia ,
PBVSI telah dapat mengirimkan tim bola voli yunior Indonesia ke kejuaraan Dunia di
Athena Yunani yang berlangsung dari tanggal 3-12 september 1989. tim bola voli
yunior putra Indonesia
ini dilatih oleh Yano Hadian dengan dibantu oleh trainer Kanwar, serta pelatih
dari Jepang Hideto Nishioka, sedangkan pelatih fisik
diserahkan kepada Engkos Kosasih
dari bidang kepelatihan PKON (pusat kesehatan olahraga nasional) KANTOR
MENPORA. Dalam kejuaraan dunia bola voli putra tersebut, sebagai juaranya
adalah :
.
1. UniSovyet
2. Jepang
3.Brazil
4. Bulagaria
5. Kuba
6. Yunani
7. Polandia
1. UniSovyet
2. Jepang
3.
4. Bulagaria
5. Kuba
6. Yunani
7. Polandia
Sedangkan Indonesia sendiri baru dapat menduduki
urutan ke 15.Dalam periode di bawah pimpinan ketua Umum PBVSI Jendral (Pol)
Drs. MochamadSanusi, perbolavolian makinmeningkat baik dari jumlahnya perkumpulan
yang ada maupun dari lancarnya system kompetisi yang berlangsung,; sampai
dengan kegiatan yang dilakukan baik di dalam maupun di luar negeri.
C.
SARANA PERMAINAN BOLA VOLI
1.Ukuran lapangan bola voli
1. Panjang Lapangan : 18 m
2. Lebar Lapangan : 9 m
3. Lebar Garis : 5 cm
2. Lebar Lapangan : 9 m
3. Lebar Garis : 5 cm
1.Net/
Jaring
1. Panjang Net : 9,5 m
2. Lebar Net : 1 m
3. Mata Jaring : 10 cm
4. Tinggi tiang Putera : 2,43 m
5. Tinggi tiang Puteri : 2,24 m
6. Antene rood line : 10 cm
7. Tinggi/panjang antene : 1,80 m
8. Garis tengah diameter : 1 cm
2. Lebar Net : 1 m
3. Mata Jaring : 10 cm
4. Tinggi tiang Putera : 2,43 m
5. Tinggi tiang Puteri : 2,24 m
6. Antene rood line : 10 cm
7. Tinggi/panjang antene : 1,80 m
8. Garis tengah diameter : 1 cm
- Bola
1. Keliling : 65-67 cm
2. Berat bola : 250-280 gram
3. Tekanan udara : 0,48-0,52 kg/cm
4. Jalur bola : 12-18 jalur
2. Berat bola : 250-280 gram
3. Tekanan udara : 0,48-0,52 kg/cm
4. Jalur bola : 12-18 jalur
D. TEKNIK
DASAR BOLA VOLI
- A. Macam- macam dan Pelaksanaan Teknik Passing
- Passing Bawah
Cara pelaksanaannya :
·
Pemain melakukan sikap siap.
·
Kedua tangan rapat dan dijulurkan lurus kedepan,
kedua lengan membuat sudut 45º dengan badan.
·
Sikap tubuh semakin merendah dengan menurunkan
sudut lutut dari 135º menjadi 45º.
·
Tungkai mulai dijulurkan keatas agak kedepan,
bola mengenai lengan bawah yang terjulur lurus. Tungkai dijulurkan sampai
berjingkat dan tangan tidak boleh melewati bahu.
·
Kembali kepada sikap siap.
Macam-macam passing bawah :
1. Pass Bawah dua Tangan
2. Pass Bawah Satu Tangan
3. Pass Bawah Bergulir
Kesamping
4. Pass Bawah Setengah Bergulir
Kebelakang
5. Pass Bawah Meluncur Kedepan
1. Passing
Atas
Cara pelaksanaannya :
Pada dasarnya pass atas adalah bola tangkap diatas,
sentuhkan kekening dan lontarkan kembali keatas, tetapi karena proses gerakan
tersebut dilakukan dengan sangat cepat, maka bola terlihat seperti dipantulkan.
·
Pemain melakukan sikap siap.
·
Badan dijulurkan keatas dengan meluruskan
tungkai, bersamaan dengan menjulurkan kedua tangan keatas, sikap jari seperti
hendak merangkum bola.
·
Tungkai ditekuk kembali sampai lutut membuat
sudut 135º, posisi lengan ditekuk didepan muka diatas kening dan bola disentuh
oleh ujung jari² tangan.
·
Tungkai dijulurkan kembali sampai berjingkat
dan bola dilambungkan kedepan atas dengan jari dan bantuan lengan yang
digerakkan sampai lurus keatas.
·
Kembali kepada sikap siap.
Macam-macam passing atas :
1. Pass Atas Normal
2. Pass Atas Setengah Bergulir
Kebelakang
3. Pass Atas Bergulir Kesamping
4. Pass Atas Meloncat
1.
B. Macam- macam dan Pelaksanaan Teknik Servis
1.
1. Underhand Service
Pemain berdiri menghadap net , kaki kiri didepan
kaki kanan, lengan kiri dijulurkan kedepan dan memegang bola (ini untuk pemain
tangan kanan, bagi pemain tangan kiri sebaliknya).
Bola dilempar rendah keatas , berat badan bertumpu
pada kaki sebelah belakang, lengan yang bebas digerakkan kebelakang dan
diayunkan kedepan dan memukul bola. Sementara berat badan dipindahkan kekaki
sebelah depan.
Bola dipukul dengan telapak tangan terbuka,
pergelangan tangan kaku dan kuat. Gerakan terakhir adalah memindahkan kaki yang
dibelakang kedepan.
Macam-macam Underhand Service
a. Back Spin
Underhand Serve : Bola berputar kebelakang.
b. Top Spin (Cutting)
Underhand Serve: Bola berputar keatas.
c. Inside Spin
Underhand Serve : Bola berputar kedalam.
d. Outside Spin
Underhand Serve : Bola berputar keluar.
- 2. Overhead Service
Pemain berdiri dengan kaki kiri berada lebih
kedepan dan kedua lutut agak ditekuk Tangan kiri dan kanan bersama-sama
memegang bola, tangan kiri menyangga bola sedangkan yang kanan memegang bagian
atas bola.
Bola dilambungkan dengan tangan kiri keatas sampai
ketinggian ± 1m diatas kepala didepan bahu, dan telapak tangan kanan segera
ditarik kebelakang atas kepala dengan telapak menghadap kedepan, berat badan
dipindahkan kekaki sebelah belakang.
Setelah tangan berada dibelakang atas kepala dan
bola berada sejangkauan tangan pemukul, maka bola segera dipukul dengan telapak
tangan, lengan harus tetap lurus dan seluruh tubuh ikut bergerak.
Bola dipukul dan diarahkan dengan gerakan
pergelangan tangan, berat badan dipindahkan kekaki sebelah depan. Gerakan
lengan terus dilanjutkan sampai melewati paha yang lainnya.
Macam-macam Overhead Service
a. Top Spin
Overhead Serve : Bola berputar keatas.
b. Inside Spin
Overhead Serve : Bola berputar kedalam.
c. Outside Spin
Overhead Serve : Bola berputar keluar.
d. Drive Overhead
Serve : Bola berputar keatas.
- 3. Floating Service
a. Frontal
Floating Service : Bola mengapung kekiri & kekanan.
Bola dipegang setinggi kepala, lengan hampir lurus.
Lengan yang memukul ada dalam posisi lurus atau tertekuk sedikit, ditarik
kebelakang sebelum melempar bola.
Bola dilempar rendah, bagian atas tubuh tidak
bergerak, pergelangan tangan harus tetap kaku. Bagian tengah bola dipukul
dengan bagian bawah telapak tangan atau dengan tangan digenggam. Bola dipukul
disebelah depan tubuh pemain dan tidak ada gerakan lanjutan
b. Side Floating
Service : Bola mengapung kearah vertical.
Pemain berdiri dengan kedua kaki menghadap sisi
lapangan. Bola dipegang dengan lengan menjulur kira² setinggi kepala. Lengan
pemukul diayun kebelakang agak kesisi. Berat badan ditempatkan dikaki belakang,
dengan kedua lutut ditekuk sedikit.
Lengan diangkat dengan gerakan melingkar, bola
dilempar rendah. Lengan dijulurkan dan bagian tengah badan bola dipukul
dengan tangan tergenggam, sewaktu bola itu melambung tinggi didepan tubuh
pemain. Bagian tubuh berputar sedemikian rupa sampai menghadap net, berat badan
dipindahkan kekaki sebelah depan.
Kontak dengan bola singkat sekali, lengan dan
tangan yang digunakan memukul berhenti sebentar sesudah mengadakan kontak
dengan bola, kemudian gerakan diteruskan sedemikian rupa sehingga lengan
terayun kebawah melewati kaki yang satunya.
- 4. Jump Service
Jump Serve merupakan salah satu senjata ampuh untuk
mengacaukan serangan kombinasi lawan, sebuah team memerlukan minimal 2 s/d 3
orang jump server yang dapat mengacaukan irama permainan lawan.
Keuntungan menggunakan jump serve adalah :
o Dapat
menjatuhkan mental lawan
o Mempersulit
lawan untuk membangun serangan
o Memudahkan
blocker untuk melakukan bendungan
o Memudahkan
kerja defender
Teknik Jump Serve :
o Awalan ±4
langkah, hal ini untuk mendapatkan power yang cukup.
o Lompat pada
langkah ke 4 diluar garis belakang dan jatuh didalam lapangan.
o Lemparan tidak
dari belakang tetapi dari samping badan agar dapat terlihat dan mudah
mengontrol putaran bola kedepan.
o Ayunan tangan
sama seperti melakukan Spike Bola Tinggi (Open Spike).
o Step ketiga
baru bola dilempar keatas, setelah melakukan step sekali lagi, server meloncat
dan memukul bola.
o Gerakan harus
harmonis dan berkesinambungan dan konsisten seperti gerakan spike, tidak
terpatah-patah.
- C. Macam- macam dan Pelaksanaan Teknik Smash
Proses melakukan smash dapat dibagi menjadi : Awalan,
Tolakan, Meloncat, Memukul Bola dan Mendarat.
o Awalan
Berdiri dengan salah satu kaki dibelakang sesuai
dengan kebiasaan individu (tergantung smasher normal atau smasher kidal).
Langkahkan kaki satu langkah kedepan (pemain yang baik, dapat mengambil ancang²
sebanyak 2 sampai 4 langkah), kedua lengan mulai bergerak kebelakang, berat
badan berangsur² merendah untuk membantu
tolakan.o Tolakan.Langkahkan kaki selanjutnya, hingga kedua
telapak kaki hampir sejajar dan salah satu kaki agak kedepan sedikit untuk
mengerem gerak kedepan dan sebagai persiapan meloncat kearah vertical. Ayunkan
kedua lengan kebelakang atas sebatas kemampuan, kaki ditekuk sehingga lutut
membuat sudut ±110º, badan siap untuk meloncat dengan berat badan lebih banyak
bertumpu pada kaki yang didepan.
o Meloncat
Mulailah meloncat dengan tumit
& jari kaki menghentak lantai dan mengayunkan kedua lengan kedepan atas
saat kedua kaki mendorong naik keatas. Telapak kaki, pergelangan tangan,
pinggul dan batang tubuh digerakkan serasi merupakan rangkaian gerak yang
sempurna. Gerakan eksplosif dan loncatan vertikal.
o Memukul Bola
Jarak bola didepan atas
sejangkauan lengan pemukul, segera lecutkan lengan kebelakang kepala dan dengan
cepat lecutkan kedepan sejangkauan lengan terpanjang dan tertinggi terhadap
bola. Pukul bola secepat dan setinggi mungkin, perkenaan bola dengan telapak
tangan tepat diatas tengah bola bagian atas. Pergelangan tangan aktif
menghentak kedepan dengan telapak tangan & jari menutup bola. Setelah
perkenaan bola lengan pemukul membuat gerakan lanjutan kearah garis tengah
badan dengan diikuti gerak tubuh membungkuk. Gerak lecutan lengan, telapak
tangan, badan, tangan yang tidak memukul dan kaki harus harmonis dan eksplosif
untuk menjaga keseimbangan saat berada diudara. Pukulan yang benar akan
menghasilkan bola keras & cepat turun kelantai.
o Mendarat
Mendarat dengan kedua kaki
mengeper. Lutut lentur saat mendarat untuk meredam perkenaan kaki dengan lantai,
mendarat dengan jari² kaki (telapak kaki bagian depan) dan sikap badan condong
kedepan. Usahakan tempat mendarat kedua kaki hampir sama dengan tempat saat
meloncat.
Macam-macam Smash.
1. Open
Pemukul melakukan gerak awalan
setelah bola lepas dari tangan pengumpan, bola dipukul dipuncak loncatan dan
jangkauan lengan yang tertinggi.
2. Semi
Setelah bola lepas dipasing
kearah pengumpan, pemukul harus mulai bergerak perlahan kedepan dengan langkah
tetap menuju kearah pengumpan. Begitu pengumpan menyajikan bola dengan
ketinggian 1m ditepi atas net maka secepatnya pemukul meloncat keatas dan
memukul bola. Disini kecepatan gerak harus lebih cepat dari pada smash dengan
bola Open
3. Quick
Begitu melihat bola pasing ke
pengumpan, maka pemukul melakukan awalan secepat mungkin, dengan langkah yang
panjang. Timing meloncat sebelum bola diumpan dengan jarak satu jangkauan
lengan pemukul dengan bola yang akan diumpan. Pemukul melayang dengan tangan
siap memukul, pengumpan menyajikan bola tepat didepan tangan pemukul. Lakukan
pukulan dengan secepat²nya, gerakan pergelangan tangan yang cepat sangat baik
hasilnya. Loncatan smasher vertikal, jagalah keseimbangan badan pada saat
melayang.
4. Straight
Smasher sebelum melakukan
gerakan awalan, terlebih dahulu bergerak kearah luar lapangan mendekati tiang
net, smasher melakukan awalan bergerak arah paralel dengan jaring. Begitu
bola sampai dibatas tepi jaring dengan ketinggian optimal bola, segeralah
melompat dan langsung memukul secepatnya. Proses menjalankan teknik ini lebih
cepat dibandingkan smash dengan bola semi.
5. Drive
Smash ini biasanya digunakan
oleh pemain untuk bola jauh dari net, saat meloncat smasher agak dekat dibawah
bola, berbeda dengan saat meloncat pada smash normal. Bola yang akan di smash
terletak diatas kanan bahu lengan pemukul. Gerak lecutan tangan dari depan atas
badan diputarkan kearah yang berlawanan dengan arah jarum jam, telapak tangan
membentuk cekungan seperti sendok. Cambukan keras, perkenaan bola dibagian
belakang kearah bagian muka dengan telapak tangan, aktifkan gerakan pergelangan
tangan . Gerakan cambukan harus dibantu oleh otot² perut, samping dan bahu.
Akibat cambukan kurve jalan bola akan panjang dan putaran bola menjauhi net,
bola bergerak dengan cepat dan tajam.
6. Dummy
Pemain melakukan gerakan sama
dengan pada waktu hendak melakukan smash, tetapi pada waktu kontak dengan bola,
bola tidak dipukul melainkan disentuh saja dengan jari tangan. Lengan pemukul
tetap bergerak dan dengan gerakan jari pemukul mengarahkan bola ketempat yang
tidak terjaga ditempat lawan. Bola dapat dilambungkan pendek atau panjang
tergantung pada situasi.
7. Bola 3 meter
Smash ini adalah serangan yang
dilakukan dari belakang garis serang, pemukul yang berfungsi sebagai pemain
belakang pada saat tolakan tidak boleh menginjak atau melewati garis serang,
tetapi pada saat mendarat boleh saja jatuh didalam garis serang.
8. Kijang
Biasanya umpan bola back,
pemukul melakukan langkah panjang dan naik dengan tolakan loncatan menggunakan
satu kaki, pemukul tangan kanan menolak dengan kaki kiri.
9. Double Step
Smash dengan menggunakan gerak
tipu, disini pemukul melakukan dua kali gerakan untuk melakukan tolakan
meloncat. Tolakan pertama hanya berupa tipuan untuk mengecoh block, baru pada
tolakan kedua pemukul meloncat dan melakukan serangan.
10. Step L
Smash ini hampir sama dengan
smash normal, tetapi gerakan awalan berbeda. Pemukul melangkah kedepan,
kemudian melakukan langkah kesamping sebelum tolakan, baru kemudian melompat
naik untuk melakukan serangan.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari beberapa uraian dan penjelasan yang telah
dikemukakan di atas maka dapatlah penulis mengambil kesimpulan bahwa dengan
mata pelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan ini, peserta didik mampu
mempraktikkan teknik-teknik dasar dalam olahraga dengan baik serta nilai
kerjasama, toleransi, percaya diri, kejujuran, keberanian, menghargai lawan,
kerja keras, dan menerima kekalahan serta dapat mengaplikasikan cara hidup yang
sehat dan bersih.
B. SARAN-SARAN
Kami sebagai penyusun makalah ini, sangat
mengharap atas segala saran – saran dan kritikan bagi para pembaca yang kami
hormati guna untuk membangun pada masa yang akan datang untuk menjadi yang
lebih baik dalam membenarkan alur-alur yang semestinya kurang memuaskan bagi tugas
yang kami laksanakan.
Comments
Post a Comment